SUNGAI PENUH – Kisruh persoalan aksi yang akan di lakukan oleh mahasiswa dan pengurus BEM STIA-NUSA Kerinci Sungai Penuh, mendapat perhatian penuh dari BEM Nusantara Jambi.
Pengurus BEM Nusantara Jambi yang juga merupakan mahasiswa STIA NUSA, Fadhil Ikhsan Mahendra buka suara terkait isu – isu miring yang beredar di perguruan tinggi swasta.
Dijelaskannya, saat ini sudah banyak kita lihat dan kita dengar isu – isu yang beredar di STIA NUSA, baik itu dari pihak Yayasan, Senat, Civitas Akademik hingga Mahasiswa. Sepatutnya seluruh elemen yang ada di lingkup perguruan tinggi STIA NUSA menjaga citra kampus.
“Tidak ada yang dapat di salahkan. Kepada seluruh mahasiswa STIA NUSA kita sama – sama berharap untuk dapat menjaga netralitas, jangan sampai kita semua di jadikan alat dan jembatan terwujudnya kepentingan pribadi maupun golongan,” ujar Fadhil saat di konfirmasi, Minggu (19/11/23).
Menurutnya, peran sebagai agent of social control dibutuhkan oleh kampus STIA NUSA. Jika konflik ini terus berlanjut besar kemungkinan akan berdampak buruk terhadap seluruh kegiatan di kampus.
“Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukannya peran Mahasiswa sebagai penengah ditengah konflik yang terjadi,” Ujarnya.
Ia berharap, persoalan kampus STIA-NUSA Kerinci Sungai Penuh segera mendapat titik terang dan penyelsaian sesuai peraturan yang berlaku.
“Yang menjadi persoalan saat ini dengan berkepanjangan komflik di dalam kampus akan berdampak pada mahasiswa dan dan seluruh Civitas akedmika Kampus STIA NUSA kedepan nya, bukan dengan kita berada di pihak mana,” Tutupnya.
Dibalik itu, sebagai agent of social control atau mahasiswa aktif, dan setelah melihat serta membandingkan antara statuta kampus dan keadaan yang terjadi bersama dengan pengurus BEM STIA NUSA, dirinya menyatakan sikap bersedia untuk berpartisipasi ikut di dalam aksi pada, Senin (20/11/23) besok.
“Selagi masih berada di jalan yang lurus, dan tuntutan tidak bertentangan dengan statuta kampus Insyaallah kita akan ikut andil dalam aksi tersebut,” tutupnya.