Eberita.com – Kerinci, Cuaca dingin ekstrem atau yang dikenal masyarakat dengan istilah bediding mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kerinci, Jambi. Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara pagi hari turun drastis, bahkan menyentuh angka 13-15 derajat Celsius di beberapa titik dataran tinggi seperti Kayu Aro, Gunung Tujuh.
Fenomena ini membuat banyak warga mengeluh, bahkan harus menyesuaikan aktivitas harian mereka agar terhindar dari gangguan kesehatan.
“Dinginnya nusuk sampai ke tulang. Kami biasanya ke kebun jam 6 pagi, sekarang tunggu jam 8 baru bisa jalan. Kalau mandi pagi, bisa langsung menggigil,” ujar Darmawan, petani di Kecamatan Kayu Aro, saat ditemui Eberita.com, Sabtu (13/7/2025).
Tak hanya para petani, pelajar dan pekerja juga turut terdampak. Banyak di antaranya mengeluhkan malas bangun pagi karena suhu udara yang menusuk. Bahkan, sebagian warga memilih tidak mandi saat pagi hari demi menghindari rasa dingin yang berlebihan.
“Pakai air pagi hari itu seperti disiram es. Sekarang bangun pagi saja susah, apalagi mandi. Jadi banyak yang ganti ke sore hari,” ujar Yanti, ibu rumah tangga di Desa Pelompek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Depati Parbo menjelaskan, fenomena bediding biasa terjadi di musim kemarau, terutama pada bulan Juli hingga awal September. Minimnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan panas dari permukaan bumi langsung terlepas ke atmosfer, membuat suhu udara turun drastis menjelang fajar.
BMKG dan dinas kesehatan daerah mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita gangguan pernapasan. Cuaca ekstrem ini bisa memicu berbagai gangguan kesehatan seperti flu, batuk, radang tenggorokan, hingga hipotermia.
Gunakan jaket atau selimut tebal saat tidur, Hindari mandi pagi terlalu dini, Minum air hangat dan makan makanan bergizi, Jangan biarkan anak-anak keluar rumah tanpa perlindungan pakaian tebal.
Fenomena ini diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan. Masyarakat di himbau untuk menyesuaikan rutinitas dan tetap menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit akibat suhu ekstrem ini. (glg)