eBrita.com – Suasana di sebuah rumah dinas milik Satpol PP di kawasan Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, mendadak heboh pada Minggu malam, 27 April 2025.
Seorang perempuan yang merupakan istri seorang camat melakukan penggerebekan terhadap suaminya sendiri. Sang camat tertangkap basah tengah berduaan dengan seorang staf kecamatan yang masih berstatus lajang.
Kejadian ini bermula ketika istri camat mendapat informasi adanya gelagat mencurigakan dari suaminya. Curiga, ia kemudian mendatangi lokasi rumah dinas tersebut. Dugaan sang istri ternyata benar. Saat pintu didobrak, ia menemukan suaminya, yang tak lain adalah Camat Jorong, sedang bersama seorang perempuan staf kecamatan.
Sontak, insiden ini membuat heboh warga sekitar dan pihak Satpol PP yang berjaga di lokasi. Menurut keterangan saksi mata, emosi sang istri tak terbendung. Ia langsung meneriakkan kemarahannya hingga menarik perhatian masyarakat sekitar. Karena situasi mulai memanas, anggota Satpol PP setempat ikut turun tangan untuk mengamankan keadaan.
“Waktu itu keduanya langsung dibawa ke kantor Satpol PP. Satpol PP ingin meredam situasi agar tidak semakin ricuh,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Setelah diamankan, Camat Jorong bersama staf kecamatan tersebut dibawa ke kantor Satpol PP Tanah Laut untuk dimintai keterangan. Di sana, proses mediasi dilakukan. Dari laporan yang beredar, istri camat menuntut pertanggungjawaban atas perbuatan suaminya.
Kepala Satpol PP Kabupaten Tanah Laut membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan, pihaknya hanya bertugas mengamankan situasi dan menyerahkan persoalan tersebut sepenuhnya kepada pihak keluarga untuk diselesaikan secara internal.
“Kami hanya mengamankan agar situasi tidak semakin ramai. Masalah selanjutnya kami serahkan kepada pihak terkait,” ucapnya singkat.
Hingga kini belum diketahui bagaimana kelanjutan proses penyelesaian antara camat, istrinya, dan staf kecamatan tersebut. Namun insiden ini telah menjadi buah bibir di tengah masyarakat Tanah Laut, bahkan menyebar cepat ke media sosial.
Kasus ini juga disebut-sebut dapat berdampak serius terhadap karir Camat Jorong. Meski hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, insiden seperti ini dinilai mencoreng nama baik pejabat publik di mata masyarakat.
Beberapa tokoh masyarakat setempat mulai angkat bicara. Mereka berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas agar citra aparatur sipil negara tetap terjaga.
“Kita minta pemerintah bertindak. Ini bukan soal urusan pribadi saja, tapi juga menyangkut etika pejabat publik,” kata salah satu tokoh masyarakat.
Tidak menutup kemungkinan, kasus ini akan diproses lebih lanjut oleh Inspektorat Daerah Tanah Laut untuk dilakukan pemeriksaan internal terkait pelanggaran kode etik ASN.
Di sisi lain, media sosial dibanjiri komentar dari warga net yang menyayangkan tindakan sang camat. Banyak yang menyebut bahwa pejabat publik seharusnya menjadi contoh moral, bukan malah terlibat dalam skandal.
“Miris, pejabat publik harusnya menjaga integritas,” tulis salah satu akun Facebook.
Ada pula yang mendukung langkah sang istri yang berani mengungkapkan kebenaran di hadapan publik, meski tentu saja peristiwa ini membawa aib yang cukup berat bagi keluarganya.
Sejumlah netizen juga mengkritik keberadaan staf kecamatan tersebut yang dianggap melanggar norma sosial dan etika kerja sebagai bagian dari instansi pemerintahan.
Peristiwa penggerebekan istri camat terhadap suami dan staf kecamatan di Tanah Laut menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga moralitas, khususnya bagi pejabat publik. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai sanksi atau tindak lanjut atas insiden tersebut.(Tim)
