Eberita.com – Semangat kebangkitan sepak bola di bumi “Sakti Alam Kerinci” kembali menyala. Turnamen Piala Dandim 0417/Kerinci Cup 2025 yang telah digelar di Lapangan KONI, Desa Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, menjadi bukti nyata gairah olahraga rakyat ini belum padam. Sorak-sorai penonton, dentuman semangat para pemain, serta atmosfer persaudaraan yang kental menjadikan ajang ini lebih dari sekadar pertandingan, ia adalah perayaan cinta masyarakat terhadap sepak bola.
Diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke-80 tahun 2025, turnamen ini menghadirkan sejumlah tim terbaik dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Setiap sore, lapangan hijau itu seakan hidup dipenuhi ratusan penonton yang datang dari berbagai penjuru, rela berpanas-panasan demi menyaksikan laga penuh determinasi dan sportivitas.
Dandim 0417/Kerinci, Letkol Inf Eko Budiarto, S.I.P., M.I.P., menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam suksesnya penyelenggaraan turnamen ini.
“Turnamen ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan generasi muda dan sarana mempererat silaturahmi antara TNI dan masyarakat. Semangat sportivitas yang ditunjukkan para pemain menjadi cerminan kebersamaan dan cinta terhadap tanah air,” ujar Dandim.
Sementara itu, pengamat sepak bola Kerinci, Ari, yang juga merupakan mantan pemain PS Kerinci era 90-an, menilai turnamen ini sebagai momentum penting bagi kebangkitan sepak bola daerah. Ia menyebut, gairah masyarakat terhadap olahraga ini merupakan aset berharga yang harus terus dirawat dengan sistem pembinaan yang berkelanjutan.
“Apa yang kita saksikan hari ini sungguh luar biasa. Saya melihat semangat yang sama seperti yang dulu kami rasakan di era kejayaan PS Kerinci. Para pemain muda tampil penuh motivasi, bermain dengan hati, dan menunjukkan potensi besar yang perlu terus diasah. Begitu juga antusias masyarakat yang luar biasa, ini bukti bahwa sepak bola masih menjadi denyut nadi hiburan dan kebanggaan rakyat Kerinci,” ungkap Ari.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah, KONI, Askab PSSI, maupun pihak swasta, agar prestasi sepak bola Kerinci tidak hanya berhenti di level lokal.
Turnamen seperti ini adalah langkah awal yang baik, tetapi pembinaan tidak boleh berhenti di sini. Harus ada kesinambungan—dari turnamen antar desa, pembinaan usia dini, hingga kompetisi profesional. “Dengan sinergi semua pihak, saya yakin Kerinci dan Sungai Penuh bisa kembali melahirkan pemain-pemain berkualitas yang mampu bersaing di level provinsi bahkan nasional,” lanjutnya dengan nada penuh harapan.
Ditambahkannya bahwa, sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi juga alat pemersatu. Di lapangan, tidak ada perbedaan suku, wilayah, atau status. Yang ada hanyalah semangat untuk berjuang bersama dan mengharumkan nama daerah. “Itulah nilai sejati yang harus dijaga,” tutup Ari dengan bijak.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Piala Dandim 0417/Kerinci Cup 2025 menjadi simbol semangat baru dan harapan besar bagi masa depan sepak bola Kerinci dan Sungai Penuh. Di tengah riuh tepuk tangan dan teriakan suporter, tersirat pesan kuat—bahwa dari tanah Tanah Kampung ini, lahir generasi muda yang tidak hanya kuat di lapangan, tetapi juga menjunjung tinggi sportivitas, persaudaraan, dan cinta terhadap daerahnya. (glg)