EBRITA.COM – Universitas Muhammadiyah (UM) Jambi tengah jadi sorotan usai muncul isu terkait 13 dosen yang gajinya tidak dibayarkan. Informasi yang beredar menyebut penahanan gaji ini berkaitan dengan ketidakhadiran mereka dalam acara penyambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.
Kabar ini menimbulkan keresahan. Sejumlah pihak menilai tindakan tersebut tidak adil, mengingat gaji adalah hak dosen dan menyangkut kebutuhan dasar keluarga. “Tidak seharusnya gaji dikaitkan dengan urusan acara, ini zalim,” ungkap salah satu sumber internal kampus.
Tak hanya soal gaji, dugaan masalah keuangan di UM Jambi juga mencuat. Audit keuangan yang dilakukan sejak awal 2025 hingga kini belum dipublikasikan. Kampus juga belum pernah meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Selain itu, publik mempertanyakan dana deposito kampus sebesar Rp 4 miliar yang ada di masa kepemimpinan rektor sebelumnya. Kini, dana itu disebut sudah habis tanpa keterangan jelas. Sementara Rektor UM Jambi, Hendra, belum memberikan komentar atas persoalan ini.
Kasus ini menambah daftar panjang sorotan terhadap transparansi pengelolaan perguruan tinggi. Masyarakat pun menunggu sikap tegas dari Muhammadiyah agar persoalan gaji dosen dan dugaan keuangan bermasalah di UM Jambi segera mendapat kejelasan.(Tim)