ebrita.com
Senin, 22 September 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Jambi
    • Kerinci
    • Bungo
    • Muaro Jambi
    • Sungai Penuh
    • Tanjabar
    • Sarolangun
    • Merangin
    • Tanjabtim
    • Tebo
  • Pilkada 2024
  • Politik
  • Hukum
  • Nasional
  • Showbiz
  • Advetorial
  • Kolom
Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Jambi
    • Kerinci
    • Bungo
    • Muaro Jambi
    • Sungai Penuh
    • Tanjabar
    • Sarolangun
    • Merangin
    • Tanjabtim
    • Tebo
  • Pilkada 2024
  • Politik
  • Hukum
  • Nasional
  • Showbiz
  • Advetorial
  • Kolom
Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
ebrita.com
Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Home Daerah Pilgub Politik Hukum Nasional Showbiz Advetorial Kolom
Home Nasional

Bendera One Piece Berkibar, Kreativitas atau Kontroversi

31/07/2025
in Nasional, Sosbud
2 min read
Bendera One Piece Berkibar, Kreativitas atau Kontroversi

Tangkapan Layar Bendera One Piece Berkibar,

122
DIBAGIKAN
142
DILIHAT
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WA

BacaJuga

Drumband Siswa Jambi Batal Tampil, Ada Apa?

Diskominfosta Jalankan 3S, Rayakan HUT RI Meriah

eBrita.com – Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, warganet dihebohkan dengan fenomena unik sekaligus mengundang kontroversi.

Sejumlah warga di Grobogan, Jawa Tengah, diketahui mengibarkan bendera bajak laut dari anime “One Piece” bendera hitam dengan simbol tengkorak ber-topi jerami berdampingan dengan bendera Merah Putih di depan rumah mereka.

Fenomena ini menjadi viral setelah akun Instagram @zonagrobogan mengunggah video yang memperlihatkan sejumlah rumah warga mengibarkan kombinasi bendera tersebut.

Dalam video itu, terlihat jelas bendera One Piece dikibarkan di bawah atau di samping bendera Merah Putih, menciptakan pemandangan yang tak biasa.

Unggahan itu pun dibumbui caption singkat, “Trend apa lagi ini?” Sebuah pertanyaan yang sontak menyulut perdebatan publik—antara kreativitas, sindiran sosial, dan nilai-nilai nasionalisme.

Tak butuh waktu lama, kolom komentar pun dibanjiri opini netizen. Sebagian besar merespons dengan candaan khas komunitas wibu (penggemar anime). “Simbol perlawanan terhadap pemerintah Konoha,” tulis seorang pengguna, merujuk ke dunia fiksi anime Naruto.

Ada pula yang menggiring aksi ini menjadi gerakan masif. “YOK VIRALKAN DAN LAKUKAN SERENTAK,” seru akun lain. Di sisi berbeda, sejumlah netizen menyayangkan aksi tersebut dan mengingatkan pentingnya menjaga kehormatan simbol negara.

“Lucu sih, tapi jangan sejajarkan bendera anime sama Merah Putih. Ada tempat dan momennya,” komentar salah satu pengguna.

Fenomena ini membuka diskusi penting: Sejauh mana budaya pop boleh diekspresikan di ruang publik, apalagi berdampingan dengan simbol kenegaraan?

Secara hukum, UU Nomor 24 Tahun 2009 menegaskan bahwa bendera Merah Putih tidak boleh dikibarkan sejajar atau di bawah bendera lain kecuali dalam konteks diplomatik dengan negara sahabat.

Maka meskipun bendera One Piece bukan bendera negara, jika dipasang berdampingan secara sembarangan, hal itu bisa dianggap tidak menghormati simbol negara.

Namun hingga saat ini, belum ada langkah resmi dari aparat atau pemerintah daerah. Beberapa pihak justru mengimbau agar pendekatan yang digunakan lebih edukatif ketimbang represif.

“Daripada dimarahi, lebih baik diberi ruang dialog. Mungkin itu cara mereka menyuarakan sesuatu yang tidak tersampaikan,” ujar salah satu aktivis pemuda di Grobogan.

Bagi sebagian orang, pengibaran bendera One Piece hanyalah ekspresi kecintaan pada karakter fiksi. Tapi bagi yang lain, ini bisa terbaca sebagai simbol kritik sosial, bahkan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Dalam konteks perayaan kemerdekaan, di mana simbol negara menjadi pusat perhatian, fenomena ini menjadi alarm penting agar masyarakat memahami batas antara kreasi dan penghormatan.

Merah Putih bukan sekadar kain—ia adalah lambang perjuangan, darah, dan pengorbanan jutaan pejuang bangsa.

Fenomena bendera One Piece adalah cermin dari bagaimana budaya pop telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Tapi ketika simbol fiksi ditempatkan sejajar dengan simbol negara, konteks dan kehati-hatian sangat dibutuhkan.

Mengekspresikan diri sah-sah saja, tapi jangan sampai kebebasan itu menyinggung nilai kebangsaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.

Karena cinta Tanah Air tak harus seragam, tapi tetap harus hormat. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Topik: Bendera Merah PutihBendera One PieceHut RIKemerdekaan Republik IndonesiaOne Piece

TerkaitBerita

Uang Rupiah Lama Resmi Dicabut, Segera Tukar ke BI

Uang Rupiah Lama Resmi Dicabut, Segera Tukar ke BI

22/09/2025
99
Batas Akhir Pengisian DRH PPPK Paruh Waktu 2025 Hari Ini, Ini Tahap Selanjutnya

Batas Akhir Pengisian DRH PPPK Paruh Waktu 2025 Hari Ini, Ini Tahap Selanjutnya

22/09/2025
157
Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2026 Resmi Ditetapkan

Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2026 Resmi Ditetapkan

22/09/2025
107
Ini Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan S1 Tahun 2025

Ini Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan S1 Tahun 2025

22/09/2025
155

KOLOM

Inter Tekuk Sassuolo, Klasemen Liga Italia Makin Ketat

Inter Tekuk Sassuolo, Klasemen Liga Italia Makin Ketat

22 September 2025

KANAL

  • Advetorial
  • Bisnis
  • Bungo
  • Daerah
  • Entertaiment
  • Healt
  • Hukrim
  • Hukum
  • Jambi
  • Kerinci
  • Kolom
  • Kota Jambi
  • Life Style
  • Merangin
  • Muaro Jambi
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sarolangun
  • Showbiz
  • Sosbud
  • Sport
  • Sungai Penuh
  • Tanjabar
  • Tanjabtim
  • Tanjung Jabung Barat
  • Tebo
  • Uncategorized

MENU

  • Home
  • Redaksi
  • Iklan
  • Privacy & Policy
ebrita.com

PT. Ebrita Jambi Media

Redaksi : Jalan Depati Parbo, Koto Lebu, Kec. Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh.

Copyright © 2020 EBRITA.COM - Member of IWO | Dev by YD4AFG

  • Home
  • Redaksi
  • Iklan