eBrita.com – Dalam upaya mendukung percepatan program kendaraan listrik nasional, PLN ULP Sungai Penuh telah mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di halaman kantor mereka sejak Maret 2025, tepat sepekan sebelum Idul Fitri. Namun, hingga pertengahan Mei ini, antusiasme masyarakat masih sangat rendah.
Manajer PLN ULP Sungai Penuh, Eko Pitono, menyebut bahwa sejak beroperasi, baru delapan kendaraan yang memanfaatkan fasilitas pengisian daya tersebut. Menariknya, sebagian besar pengguna justru berasal dari luar daerah.
“Rata-rata yang mengisi itu pemudik dan wisatawan. Belum banyak warga lokal yang memanfaatkan SPKLU ini,” ujar Eko kepada eBrita.com.
Menurutnya, tarif pengisian daya sangat terjangkau, yakni hanya Rp1.700 per kWh, dan bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile. Meski fasilitas sudah siap, tantangannya kini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Eko juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menyukseskan program kendaraan listrik yang dicanangkan Presiden RI melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019.
“Dengan kendaraan listrik, kita bisa menekan polusi udara, terutama di Sungai Penuh dan sekitarnya. Ini bukan sekadar tren, tapi bagian dari tanggung jawab kita terhadap lingkungan,” pungkasnya.(Tim)