eBrita.com – Aksi demonstrasi meletus di Kampus IAIN Kerinci pada Senin, 10 Maret 2025. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci-Sungai Penuh turun ke jalan memprotes kebijakan kampus yang memotong dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) sebesar Rp 2,5 juta per mahasiswa.
Ketua Umum HMI Cabang Kerinci-Sungai Penuh, Edilan, menjelaskan bahwa pemotongan dana KIP-K ini dinilai merugikan mahasiswa penerima manfaat, sebab dana tersebut seharusnya digunakan untuk menunjang biaya pendidikan mereka, mulai dari uang kuliah hingga kebutuhan akademik lainnya. Menurut Edilan, kebijakan ini dianggap tidak memiliki kejelasan dasar hukum dan transparansi penggunaan dana.
Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mahasiswa setelah dua kali audiensi dengan pihak rektorat tidak membuahkan hasil. Para mahasiswa merasa tuntutan mereka diabaikan, meskipun telah berupaya berdialog secara damai. “Kami tidak mempermasalahkan siapa rektor baru atau lama. Ini murni perjuangan demi hak-hak mahasiswa,” tegas Edilan.
Dalam orasinya, para demonstran mengajukan tiga tuntutan utama:
- Transparansi penuh terkait pemotongan dana KIP-K.
- Pengembalian dana Rp 2,5 juta yang telah dipotong.
- Komitmen kampus untuk tidak melakukan kebijakan sepihak yang merugikan mahasiswa di masa depan.
HMI memperingatkan, jika tuntutan tidak dipenuhi, mereka siap melanjutkan aksi ke tingkat yang lebih tinggi, termasuk mengadukan masalah ini ke instansi terkait.
Aksi ini berlangsung damai namun penuh semangat. Massa membawa spanduk dan poster berisi protes serta seruan keadilan untuk mahasiswa.
Sejauh ini, pihak rektorat IAIN Kerinci belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi tersebut.(Tim)