SUNGAI PENUH – Pemerintah Kota Sungai Penuh mulai bergerak cepat menjalankan Program Revitalisasi Sekolah Dasar (SD) 2025 yang digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan fasilitas belajar bagi siswa.
Program ini tidak sekadar memperbaiki gedung, tetapi juga menghadirkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan modern. Melalui skema swakelola, sekolah diberi peran langsung untuk mengelola pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban dana.
Tahun ini, ada delapan sekolah dasar di Kota Sungai Penuh yang mendapat bantuan revitalisasi, yaitu SDN 1, SDN 2, SDN 4, SDN 5, SDN 9, SDN 10, SDN 20, dan SDIT Al-Fikri.
Agar pelaksanaan berjalan sesuai aturan, Pemkot Sungai Penuh bekerja sama dengan Universitas Jambi (UNJA) sebagai tim fasilitator dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi sebagai pengawas program.
Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, SH, menyebut bahwa revitalisasi sekolah merupakan langkah penting untuk memperkuat kualitas pendidikan di daerah.
“Program ini bukan hanya membangun fisik sekolah, tapi juga membangun semangat belajar dan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan,” kata Alfin.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan masyarakat dan transparansi dari seluruh pihak yang terlibat.
“Sekolah yang dikelola secara terbuka dan akuntabel akan melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter,” tambahnya.
Dengan keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kota Sungai Penuh mengandalkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan lembaga pendukung agar program ini berjalan optimal.
Melalui program revitalisasi ini, Pemkot Sungai Penuh optimis bisa mempercepat pembangunan sektor pendidikan serta menciptakan sekolah yang berdaya saing dan layak bagi anak-anak masa depan. (***)