Ebrita.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Menteri Yasierli mempertegas komitmennya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat sekaligus menciptakan peluang kerja baru. Kemnaker pun telah menjalin kerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Yasierli dan Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Yasierli menyatakan bahwa program MBG berpotensi tidak hanya menyelesaikan masalah gizi, tetapi juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. “Program MBG ini memiliki prospek yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja, dan Kemnaker siap mendukung penuh,” ujarnya. Dalam rangka mendukung program ini, Kemnaker akan mengoptimalkan berbagai fasilitas pelatihan yang dimilikinya, seperti Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP), Balai Pengembangan Kesempatan dan Perluasan Kerja (BPPK), serta Balai Latihan Kerja (BLK).
Kerjasama ini juga mengarah pada penguatan tenaga kerja yang kompeten melalui pelatihan dan sertifikasi yang disediakan di berbagai fasilitas tersebut. Dadan Hindayana, Kepala BGN, menjelaskan bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dibentuk akan melibatkan tim profesional, termasuk ahli gizi dan akuntansi, serta relawan yang akan menjalankan kegiatan operasional. Dengan target 30 ribu SPPG di seluruh Indonesia, MBG diperkirakan dapat menciptakan hingga 1,5 juta lapangan kerja.
Hingga saat ini, telah ada 1.072 SPPG yang beroperasi, memberikan kesempatan kerja kepada ribuan tenaga ahli dan relawan. Program ini juga membawa dampak positif bagi ibu rumah tangga, yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap, kini dapat memperoleh pendapatan sekitar Rp2 juta per bulan.
Program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi, tetapi juga mendorong tumbuhnya wirausaha baru di sektor pangan, mulai dari pemasok bahan pangan hingga pengelola limbah organik. Dengan sinergi antara Kemnaker dan BGN, MBG diharapkan dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia. (Tim)