SUNGAI PENUH – Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Sungai Penuh mencatat sudah ada sebanyak 539 tenaga kesehatan (Nakes) yang telah menjalani vaksinasi covid-19 tahap pertama.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes kota Sungai Penuh, Hatmizar, mengatakan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan sudah mencapai 57,9% atau 539 nakes dari total sasaran 1.016 tenaga kesehatan.
“Hingga saat ini seluruh pelayanan kesehatan di kota Sungai Penuh telah mendapatkan jatah vaksin, kecuali puskesmas Sungai Bungkal yang belum melaksanakan vaksinasi dengan sasarannya 40 Nakes. Hal ini dikarenakan adanya nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19, makanya seluruh Nakes di puskesmas Sungai Bungkal telah kita swab,” kata Hatmizar, Jum’at (12/02).
Disampaikan Hatmizar, dalam prosesnya menemui sejumlah kendala sehingga belum seluruhnya divaksin dan tertunda. Misalkan ganggu tensi, batuk atau yang lainnya sampai tensinya normal dan tidak ada lagi keluhan lainnya maka nakes tersebut akan divaksin, selain itu ada nakes wanita yang sedang hamil, menyusui dan mengikuti program hamil.
“Kecuali ada penyakit kormobid lain atau penyakit yang bertahan seperti serangan jantung dan penyakit lain yang tidak bisa diberikan vaksin serta pernah positif Covid-19. Untuk nakes yang sempat tertunda karena masalah kesehatan, secepatnya kita upayakan bakal disuntik vaksin,” paparnya.
Hatmizar menjelaskan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan yang telah menjadi prioritas utama dan pertama dalam proses tersebut rencananya atau ditargetkan selesai pada akhir Februari ini.
“Saat ini pelaksanaan vaksinasi terhadap nakes terus berjalan di seluruh pelayanan kesehatan di kota Sungai Penuh dan pada tanggal 16 Februari nanti akan mulai dilanjutkan proses vaksinasi berikutnya atau dosis kedua bagi yang telah 14 hari setelah menerima suntikan dosis pertama,” jelasnya.
Sementara itu, ketika disinggung terkait kekhawatiran vaksin akan rusak karena terlalu lama disimpan, Hatmizar menuturkan, bahwa vaksin telah disimpan sesuai dengan ketentuan, yaitu di gudang farmasi dengan suhu 2⁰-8⁰ Celcius.
“Vaksin tetap kita jaga suhunya di gudang farmasi, dan vaksin yang kita distribusikan ke pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang mau kita vaksin pada hari tersebut, sehingga vaksin tetap terjaga di tempat penyimpanan,” pungkasnya. (Yor)