eBrita.com – Wasit asal Kuwait, Ahmad Al Ali, menjadi sorotan dunia sepak bola setelah mendapat penghargaan internasional, meski sebelumnya sempat dihujat habis-habisan oleh fans Arab Saudi akibat keputusan kontroversialnya di lapangan.
Ahmad Al Ali menerima penghargaan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas kepemimpinan profesional dan konsistensi dalam menjaga integritas pertandingan. Pemberian penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap wasit yang dinilai mampu menjalankan tugasnya dengan objektif meski berada di bawah tekanan besar dari publik.
Kronologi Kontroversi
Kasus bermula ketika Ahmad Al Ali memimpin laga antara Timnas Arab Saudi melawan Uzbekistan di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dalam pertandingan tersebut, ia mengambil beberapa keputusan penting termasuk menganulir gol Saudi karena dianggap offside dan memberikan penalti untuk Uzbekistan.
Keputusan itu langsung memicu reaksi keras dari fans Arab Saudi, yang menilai wasit terlalu berat sebelah. Media sosial dipenuhi komentar negatif, bahkan tagar berisi kecaman terhadap Ahmad Al Ali sempat trending di kawasan Timur Tengah.
Namun, AFC justru menilai sebaliknya. Berdasarkan hasil evaluasi wasit independen, keputusan Ahmad Al Ali dinyatakan benar sesuai regulasi FIFA dan teknologi VAR. Hal itu membuat federasi sepak bola Asia mengapresiasi profesionalismenya di tengah tekanan publik yang luar biasa.
Respons Publik & Dukungan Dunia Wasit
Meski dihujat di dunia maya, banyak pihak menilai penghargaan ini menjadi pembuktian integritas wasit Asia di kancah internasional. Sejumlah rekan wasit di kawasan Teluk bahkan menyebut Ahmad Al Ali sebagai “simbol keberanian dan keadilan” dalam dunia sepak bola modern.
Beberapa analis olahraga juga menyoroti bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi publik agar lebih menghormati keputusan wasit, mengingat semua keputusan kini didukung teknologi canggih seperti VAR dan Goal-Line System.
Kisah Ahmad Al Ali menunjukkan bahwa objektivitas dan integritas dalam olahraga tidak selalu sejalan dengan popularitas di mata publik. Meski mendapat hujatan, profesionalisme tetap menjadi nilai utama yang dijunjung tinggi di dunia sepak bola modern.(Tim)