SUNGAI PENUH – Selama proses perebutan rekomendasi partai hingga masuk masa pendaftan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pilwako Sungai Penuh, setidaknya ada dua isu yang telah santer, dimana kedua isu tersebut dihembuskan kepada pasangan Fikar-Yos.
Fikar-Yos yang banyak didukung Partai menjadikan mereka pasangan dimata publik sebagai pasangan yang kuat dan tangguh.
Entah kenapa setiap isu yang tak sedap di dengar selalu saja dihembuskan kepada pasangan Fikar-Yos. Padahal secara garis politik keduanya tidak pernah meninggalkan jejak politik yang kelam.
Dalam dunia politik, Fikar Azami dan Yos Adrino keduanya dikenal sebagai politisi muda yang dimiliki Kota Sungai Penuh, yang selalu berbuat untuk masyarakat.
Mungkin saja karir politiknya yang cemerlang menjadikan lawan politiknya merasa kaku dan tersaingi, sehingga menimbulkan rasa tak suka.
Mungkin itu juga sebabnya, ada-ada saja yang dijadikan instrumen yang dimainkan untuk menjatuhkan elektabilitasnya.
Isu Calon Boneka ?
Pasangan Fikar-Yos didukung banyak parpol. Tentunya setiap parpol dalam menjatuhkan dukungan telah melewati mekanismenya masing-masing.
Hal ini bukannya tak beralasan, soalnya bagi Parpol untuk mengusung kandidat tentu berdasarkan hasil survey yang tinggi, karena untuk kontestasi lima tahunan ini, Parpol pengusung juga tak mau kalah.
Seperti halnya pasangan Ahmadi-Hardizal yang sebelumnya telah mendeklarasikan diri diusung tiga parpol yakni PPP, PDI-P, dan Berkarya.
Eeh.. rupanya beberapa hari kemudian nyatanya Berkarya menjatuhkan pilihan lagi kepada Fikar-Yos.
Entah dari mana asalnya tiba-tiba isu persiapan Fikar-Yos mempersiapkan calon boneka pun berhembus. Siapa yang nanti muncul menjadi lawan Fikar-Yos dianggap sebagai calon boneka.
Isu calon boneka pun sempat meredup menyusul Fikar-Yos sudah mendaftar ke KPU Kota Sungai Penuh dengan diusung sepuluh parpol.
Hal itu pun berakhir hingga pendaftran Fikar-Yos ke KPU. Setelah Fikar-Yos secara resmi mendaftar ke KPU dengan diusung 10 parpol dengan total 24 kursi, Isu kotak kosongpun mencuat ke publik.
Isu pasangan Fikar-Yos tak mau ada lawan pun menjadi senjata bagi lawan politik untuk menyerang Fikar-Yos. Pokoknya segala tentang Fikar seolah-olah salah semua dimata orang-orang yang tak suka padanya.
Namun sekarang peta politik kembali berubah, Ahmadi dengan pasangan yang berbeda yakni Ahmadi-Antos kembali muncul dan mendaftar ke KPU dengan partai yang sama PPP, PDIP, dan Berkarya.
Mungkinkah isu calon boneka atau dalam artian calon yang sengaja diinginkan Fikar kembali mencuat ? Sementara partai Berkarya dan PPP sebelumnya telah mengusung Fikar-Yos hingga ke Pendaftaran ke KPU Kota Sungai Penuh. (**)