KERINCI – Siapa sangka permainan layang-layang yang tampak sepele bisa berujung pada padamnya listrik di sejumlah wilayah Kerinci. Dalam tiga malam berturut-turut, warga Kecamatan Depati Tujuh dan Air Hangat dibuat resah akibat pemadaman listrik yang ternyata disebabkan oleh benang layang-layang yang nyangkut ke jaringan transmisi listrik.
“Pemadaman ini mayoritas akibat layangan. Tiga malam berturut-turut listrik padam karena tali atau benang layang-layang tersangkut di jaringan,” tegas Manajer PLN ULP Sungai Penuh, Eko Pitono, Jumat (11/7/2025).
Gangguan tersebut tak hanya membuat gelap gulita, tapi juga menganggu aktivitas masyarakat hingga sektor ekonomi. “Kalau kabel putus akibat ledakan, butuh satu sampai dua hari untuk perbaikan. Dampaknya bisa meluas hingga ke beberapa kecamatan,” tambah Eko.
Permainan layang-layang masih menjadi hobi yang digemari di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, terutama saat sore dan cuaca cerah. Uniknya, bukan hanya anak-anak yang menggemarinya orang dewasa pun ikut beraksi, lengkap dengan layangan hias berukuran jumbo.
Namun, kesenangan ini berubah jadi ancaman serius ketika dimainkan di area padat penduduk dan dekat dengan jaringan listrik. “Ini bukan lagi sekadar hiburan, tapi bisa jadi sumber bencana,” ujar Eko mengingatkan.
Untuk itu, PLN mengimbau masyarakat agar lebih bijak saat bermain layangan. Berikut tips bermain layangan secara aman:
1. Hindari lokasi dekat jaringan listrik.
2. Jangan pakai kawat atau benang konduktor.
3. Gunakan kacamata pelindung.
4. Jauhkan dari jalan raya dan arus lalu lintas.
5. Hindari bermain saat cuaca buruk.
Dengan maraknya kasus serupa, Eko menekankan pentingnya regulasi dan pengawasan. “Di kawasan padat penduduk, permainan layangan seharusnya dibatasi, kecuali untuk festival yang mendapat izin resmi,” tegasnya.
Permainan Layangan memang menyenangkan, tapi jangan sampai satu kesalahan kecil membuat ribuan rumah gelap gulita. (*)