KERINCI – Warga Tanjung Tanah, Kabupaten Kerinci, dikejutkan oleh hilangnya Kapal Wisata Kerinci Sakti yang merupakan bantuan senilai Rp1,5 miliar dari Pemerintah Provinsi Jambi.
Kapal mewah yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jambi, Al Haris, pada 2024 itu kini raib tanpa jejak dari Dermaga Pantai Pasir Panjang, Danau Kerinci.
Sudah hampir tiga minggu kapal tersebut menghilang, dan hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri. Sejumlah warga menduga kapal sengaja “disingkirkan” dari lokasi karena sorotan publik yang semakin tajam.
“Iya, kapal bantuan itu sudah tidak ada lagi di dermaga. Mungkin karena banyak sorotan, makanya kapal itu dibawa pergi diam-diam,” ujar seorang warga Tanjung Tanah yang enggan disebut namanya.
Ironisnya, kapal wisata yang digadang-gadang akan menjadi motor penggerak ekonomi pariwisata Kerinci itu hanya sempat beroperasi selama seminggu sebelum mengalami kerusakan serius.
Kapal dilaporkan oleng dan tidak layak digunakan, menimbulkan kecurigaan terhadap kualitas pengerjaan proyek tersebut.
Akibat kondisi kapal yang memprihatinkan, Polres Kerinci turun tangan dan langsung melakukan penyelidikan.
Beberapa pihak terkait telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Bahkan, Inspektorat Provinsi Jambi telah diminta melakukan audit terhadap proyek ini.
Namun hingga kini, hasil audit tersebut belum diumumkan ke publik. Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat: Apakah proyek kapal wisata ini sarat dengan penyimpangan anggaran?
Proyek yang dibangun menggunakan uang rakyat sebesar Rp1,5 miliar ini kini menjadi teka-teki besar, baik soal keberadaan kapalnya maupun soal siapa yang harus bertanggung jawab atas kerusakan dan raibnya aset publik tersebut.
Dengan adanya kejadian ini, tentunya publik menanti jawaban. Kapal hilang, anggaran melayang, siapa yang bermain di balik layar? (**)