eBrita.com – Memasuki bulan Dzulhijjah 1446 Hijriah, umat Muslim di seluruh dunia kembali bersiap menyambut datangnya salah satu bulan paling istimewa dalam kalender Islam. Tak hanya dikenal sebagai bulan haji, Dzulhijjah juga menyimpan banyak keutamaan lain, termasuk ibadah puasa sunnah yang dapat dilakukan sejak tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.
Bulan ini menjadi momen penuh berkah, terutama karena pada 10 Dzulhijjah diperingati Hari Raya Idul Adha, dan sebelumnya, pada 9 Dzulhijjah, adalah Hari Arafah—hari yang sangat dimuliakan. Di luar jamaah haji, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan saleh, termasuk menjalankan puasa sunnah yang sangat dianjurkan.
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Dzulhijjah dari tanggal 1 hingga 9, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya:
1–7 Dzulhijjah
Tulisan Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُوالْحِجَّةٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillāhi ta‘ālā
Artinya:
“Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta’ala.”
8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah)
Tulisan Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi ta‘ālā
Artinya:
“Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)
Tulisan Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillāhi ta‘ālā
Artinya:
“Aku berniat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Arafah dikenal memiliki keutamaan besar. Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Namun, bagi jamaah haji, khususnya yang sedang wukuf di Arafah, puasa ini tidak disunnahkan, bahkan dianjurkan untuk tidak berpuasa agar tetap kuat menjalani rangkaian ibadah haji.
Niat puasa sebaiknya dibaca setelah maghrib atau paling lambat sebelum waktu subuh masuk. Namun, ulama memperbolehkan membaca niat hingga sebelum tergelincir matahari (zawal), selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
Selain puasa, amalan yang sangat dianjurkan dalam 10 hari pertama Dzulhijjah antara lain adalah membaca takbir, tahmid, tahlil, sedekah, membaca Al-Qur’an, memperbanyak istighfar, serta berkurban bagi yang mampu. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tidak ada hari-hari yang amal shalih pada hari-hari itu lebih dicintai Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.”
Momentum ini juga menjadi sarana refleksi dan pembentukan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Di tengah rutinitas harian, puasa Dzulhijjah memberikan jeda spiritual yang menyegarkan jiwa. Bagi banyak orang, ini adalah waktu terbaik untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan sesama, serta memperdalam makna pengorbanan dalam kehidupan.
Mari manfaatkan hari-hari istimewa ini dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa Dzulhijjah tidak hanya memberikan pahala besar, tapi juga mendidik kita untuk lebih sabar, ikhlas, dan bersyukur.
Untuk informasi lebih lengkap dan inspiratif seputar keislaman dan gaya hidup Islami lainnya, kunjungi juga PerKlik.com.(Tim)