Ebrita.com – Setelah mengalami pemadaman listrik selama lebih dari tiga hari berturut-turut, kondisi kelistrikan di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, akhirnya kembali normal pada Selasa (20/5/2025). Normalisasi pasokan listrik ini tercapai setelah aliran listrik dialihkan sementara dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) yang berlokasi di Batang Merangin, Kerinci.
General Manager PLN Rayon Kerinci Sungai Penuh, Eko, saat dikonfirmasi media membenarkan bahwa distribusi listrik untuk dua wilayah tersebut kini telah stabil. Menurutnya, PLN melakukan pengalihan pasokan listrik ke PLTA Batang Merangin sebagai solusi darurat, menyusul adanya gangguan pada infrastruktur utama, yakni tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang saat ini tengah dalam proses perbaikan.
“Alhamdulillah iya. Insya Allah (suplai listrik dari PLTA) sampai pembangunan tower SUTET selesai. Jadi listrik saat ini sudah normal,”
Sebelumnya, warga Kerinci dan Sungai Penuh harus menghadapi masa-masa sulit akibat blackout atau pemadaman listrik total yang terjadi sejak Sabtu malam (17/25). Kondisi ini berdampak luas pada aktivitas masyarakat, mulai dari kegiatan ekonomi, layanan publik, hingga kegiatan belajar mengajar. Sejumlah pelaku usaha mikro dan toko ritel mengaku merugi akibat ketergantungan terhadap listrik yang tinggi, terutama mereka yang menggunakan perangkat pendingin dan peralatan elektronik lainnya.
Pemadaman listrik ini juga sempat memicu keresahan di masyarakat. Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran terhadap potensi kerusakan peralatan rumah tangga, terganggunya layanan komunikasi, dan sulitnya mendapatkan air bersih karena pompa air tidak dapat beroperasi.
Namun kini, setelah suplai listrik berhasil dialihkan ke PLTA Batang Merangin, warga menyambut gembira kabar kembalinya aliran listrik ke rumah dan tempat usaha mereka. Banyak yang mengungkapkan rasa syukur dan berharap tidak ada lagi gangguan serupa terjadi dalam waktu dekat.
“Kami sangat bersyukur listrik sudah kembali menyala. Beberapa hari kemarin benar-benar menyulitkan kami. Semoga ke depannya PLN bisa lebih sigap menangani masalah seperti ini,” ujar Ridwan, warga Sungai Penuh.
Langkah cepat PLN dalam mengalihkan pasokan ke sumber listrik alternatif dinilai sebagai bentuk respons tanggap terhadap situasi krisis. Meskipun perbaikan tower SUTET belum rampung, Eko memastikan bahwa pasokan dari PLTA akan terus disalurkan secara maksimal hingga seluruh infrastruktur utama kembali berfungsi sebagaimana mestinya.
PT Kerinci Merangin Hidro sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun untuk mendukung ketahanan energi, khususnya di wilayah Jambi dan sekitarnya. PLTA ini memanfaatkan potensi aliran Sungai Batang Merangin sebagai sumber energi terbarukan, yang kini terbukti menjadi penyelamat di tengah kondisi darurat kelistrikan.
Pihak PLN berharap masyarakat dapat terus mendukung upaya perbaikan infrastruktur dengan bijak menggunakan listrik dan tidak terpancing isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Mereka juga mengimbau agar warga tetap waspada dan segera melapor jika terjadi gangguan kelistrikan di wilayah masing-masing.
Dengan normalnya kembali pasokan listrik ini, aktivitas masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh dipastikan akan segera pulih, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun pelayanan publik. Pemerintah daerah pun menyatakan kesiapan untuk berkoordinasi dengan pihak PLN dan stakeholder lainnya agar insiden serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.(Tim)