KERINCI – Banyaknya tempat wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci ditutup semasa Pandemi Covid-19, terutama pada hari Raya Idul Fitri dan Hari Libur lainnya. Mengakibatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisata di Kabupaten Kerinci akan sulit tercapai.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci, Juanda Sasmita, saat ditemui di ruang kerjanya. Menurutnya tempat Wisata yang menjadi salah satu penyumbang PAD di Sektor Pariwisata, semasa Pandemi Covid-19 ini banyak ditutup sesuai dengan instruksi pemerintah.
“Saat Lebaran Idul Fitri kemarin yang menjadi momentum bagi masyarakat untuk berkunjung ke objek wisata terpaksa dibatalkan, karena hampir seluruh tempat wisata terutama yang dikelola oleh Pemerintah wajib ditutup guna menghindari penyebaran Covid-19,” kata Juanda Sasmita, Jum’at (26/11).
Dijelaskan Juanda, pada APBD murni tahun 2021 Disparbud Kabupaten Kerinci memiliki target PAD Rp.840 juta, kemudian di APBD Perubahan diturunkan menjadi Rp.700 juta. Namun akibat wabah Covid-19 target PAD tersebut dipastikan akan sulit tercapai 100%
“Hingga pertengahan November ini saja PAD Sektor Pariwisata baru tercapai sekitar Rp.400 juta lebih atau sekitar 60 persen. Jika pada libur akhir tahun ini tidak ada pembatasan lagi, maka Disparbud Kerinci akan berusaha mencapai target PAD sekitar 70%, karena PAD yang paling besar untuk retribusi didapatkan pada hari Raya Idul Fitri,” jelasnya.
Jika dibandingkan dengan sebelum Pandemi Covid-19, pada tahun 2019 target PAD di Disparbud Kerinci mencapai Rp.500 juta lebih, sedangkan pada tahun 2020 hanya tercapai sekitar Rp.200 juta.
“Mudah-mudahan Pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga nantinya seluruh objek wisata bisa dibuka secara normal dan wisatawan kembali akan ramai berkunjung ke Kerinci,” tutupnya.(Yor)